SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PT. FRISIAN FLAG INDONESIA
PT.
Frisian Flag Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi susu
untuk anak-anak Indonesia dengan merek dagang Frisian Flag, Friso, Susu
Bendera, dan Omela. PT. Frisian Flag Indonesia berdiri sejak tahun 1922 dan
merupakan bagian dari koperasi susu Friesland Campina di Belanda. PT. Frisian
Flag Indonesia memiliki lebih dari 2.000 karyawan dengan produksi yang
dipusatkan pada Pasar Rebo dan Ciracas Jakarta Timur. Kantor pusatnya berada di
Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Awalnya,
susu dengan merk Friesche Vlag mulai diimpor ke Indonesia dari Friesland
Campina Belanda. Pada 1969 mulai didirikan pabrik produksi di Pasar Rebo
Jakarta Timur serta Susu Tjap Bendera mulai didistribusikan sendiri. Tahun
1976, PT. Friesche Vlag mengambil alih PT. Foremost Indonesia yang ada di
Ciracas untuk memperluas ekspansi, tahun 1979 mulailah diproduksi susu dengan
merk Frisian Flag
A. SUPPLY
CHAIN MANAGEMENT PT. FRISIAN FLAG INDONESIA
PT.
Frisian Flag Indonesia menerapkan manajemen rantai pasok dalam mengelola jaringan
rantai pasok dari PT. Frisian Flag Indonesia. Pengelolaan ini mampu
meningkatkan efisiensi dan memperkuat hubungan mitra dengan berbagai pihak
mulai dari supplier, distributor, retailer, hingga konsumen.
Manajemen rantai pasok dari PT. Frisian Flag Indonesia menggunakan tekonologi Electronic-Supply chain
management (e-SCM) yang diiringi dengan penerapan ERP.
B. JARINGAN
SUPPLY CHAIN PT. FRISIAN FLAG INDONESIA
PT.
Frisian Flag Indonesia memiliki jaringan rantai pasok yang dimulai dari pemasok
hingga retailer untuk menyediakan susu berkualitas bagi konsumen
Indonesia. Berikut ini pihak yang terlibat dalam jaringan supply chain PT.
Frisian Flag Indonesia:
1. Supplier
Dalam proses produksinya,
PT. Frisian Flag Indonesia membutuhkan bahan baku utama yaitu susu segar dan
susu bubuk dengan bahan pendukung lainnya. Supplier dari PT. Frisian
Flag Indonesia, antara lain:
·
Supplier
Lokal Susu Segar
Supplier
susu segar dari dalam negeri ini memenuhi 25% dari kebutuhan total perhari yang
dipasok dari beberapa koperasi peternakan sapi perah sebagai berikut:
- Koperasi
Peternakan Bandung Selatan Pangalengan, dengan produksi susu mencapai 137 ton
per hari (Tahun 2009)
- Koperasi
Peternakan Sapi Perah Boyolali, dengan produksi susu 12.000 liter per hari
(tahun 2008)
- Koperasi
Peternakan Sapi Bandung Utara Lembang, dengan produksi susu 135 ton per hari
(Tahun 2010)
·
Supplier
Susu Bubuk dan Susu Segar Luar Negeri
Sekitar 75% bahan baku PT.
Frisian Flag Indonesia dipasok oleh supplier luar negeri yang harus
diimpor dari beberapa negara antara lain Belanda, Australia, dan Selandia Baru
(2010)
·
Supplier
Lokal Kemasan dan Bahan Pendukung
Dalam pengemasannya,
perusahaan membutuhkan botol plastic dan tetrapack untuk susu ultra high
temperature; aluminium foil dan karton untuk susu bubuk; dan kemasan sachet,
kaleng, dan plastic untuk susu kental manis. Salah satu supplier kemasan
botol plastik adalah CV Berlian Jaya Plast. Perusahaan juga membutuhkan pemasok
bahan pendukung seperti gula, garam, flavour, emulsifier, dan stabilizer.
2. Pabrik atau Manufaktur
PT. Frisian Flag
Indonesia memiliki tiga anak perusahaan yaitu PT. Foremost Indonesia yang bertugas
untuk memproduksi susu merk Susu Bendera, PT. Frisian Vlag Indonesia yang
bertugas mendukung produksi dan pemasaran, dan PT. Tesori Mulia yang bertugas
untuk distribusi dan penjualan produk hingga ke konsumen.
3. Distributor dan Retailer
Proses pendistribusian
produk berawal dari PT. Tesori Mulia yang berpusat di Jakarta dan memiliki
berbagai cabang di seluruh wilayah
Indonesia dengan 7 wilayah sales operation. PT. Tesori Mulia juga membentuk
beberapa regional officer atau PT. Tesori Mulia yang berada pada area
tertentu. Kemudian, melalui Cabang PT. Tesori Mulia dan PT. Tesori Mulia (Area)
pendistribusian dilanjutkan dengan pihak berikut ini:
- Distributor Wholesaler
- Modern Wholesaler
- Supermarket seperti
Hypermart, Carrefour, Giant, dan lainnya
Lalu, para distributor
tersebut melanjutkan pendistribusian produk ke distributor yang lebih kecil
seperti sub-wholesaler dan peritel
C. ALIRAN
DALAM JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Manajemen rantai pasok PT. Frisian
Flag Indonesia memiliki 3 aliran yang meliputi aliran informasi, material, dan
uang sebagai berikut ini:
Analisis
Aliran Informasi
Aliran
informasi pada manajemen rantai pasok berawal dari konsumen (hulu) ke pihak retailers
dan distributor hingga informasi pabrik kepada supplier (hilir). Aliran
informasi PT. Frisian Flag adalah sebagai berikut:
-
Informasi permintaan produk dari konsumen
kepada retailer, sub-wholesaler, atau supermarket. Permintaan produk
jadi dari konsumen dikirimkan oleh retailer dan sub-wholesaler
kepada distributor yang diolah menjadi data secondary sales yang
merupakan data penjualan yang akan digunakan untuk memperkirakan permintaan
konsumen per bulan (confirmed monthly order/CMO)
-
CMO dikirim oleh distributor pada PT.
Tesori Mulia (Area dan Cabang) dan akan digabung dengan seluruh distributor di
Indonesia dan dikirimkan kepada kantor pusat PT. Tesori Mulia pada pertengahan
bulan yang berisikan permintaan pada satu bulan dan dua bulan berikutnya. CMO
yang dikirim akan disesuaikan dengan target PT. Tesori Mulia.
-
Setelah PT. Tesori Mulia mendapatkan CMO,
maka informasi CMO akan menjadi pendoman yang akan diberikan kepada bagian
produksi yaitu PT. Foremost Indonesia dan PT. Frisian Vlag Indonesia untuk
melakukan produksi dan pengiriman produk
-
Jumlah permintaan produk jadi dari
distributor dalam CMO tersebut dijadikan pedoman PT. Frisian Flag Indonesia
menentukan jumlah pesanan bahan baku, bahan pendukung, dan bahan kemasan ke supplier
baik dalam negeri maupun luar negeri.
Aliran
informasi lainnya (bergaris putus-putus) merupakan informasi mengenai
keterlambatan pembayaran pihak distributor yang diberikan oleh PT. Tesori Mulia
(Cabang) ke PT. Tesori Mulia (Area) yang akan ditagihkan kepada para
distributor. Kemudian, distributor akan memberikan informasi penagihan kepada
pihak retailer dan sub-wholesaler yang terlambat dalam pembayaran
atas produk jadi.
Aliran
informasi pada jaringan rantai pasok PT. Frisian Flag Indonesia efektif dan
efisien dalam mengelola sumber daya, karena adanya system informasi yang
terintegrasi mulai dari permintaan konsumen dan dikolektifkan dengan informasi confirmed
monthly order yang dapat menjadi pendoman PT. Frisian Flag Indonesia dalam
memesan bahan baku dan mengirim pesanan produk jadi.
Aliran
material yang sering disebut nuga aliran fisik adalah aliran bahan baku dari supplier
(hulu) ke PT. Frisian Vlag Indonesia dan PT. Foremost Indonesia lalu
dilanjutkan dengan aliran produk jadi dari PT. Tesori Mulia ke distributor ke
ritel hingga konsumen (hilir) sebagai berikut:
-
Bahan baku susu segar berasal dari supplier
domestic dan susu bubuk berasal dari supplier luar negeri, sedangkan
untuk kemasan dan bahan pendukung (gula, garam, flavour, emulsifier, dan
stabilizer) berasal dari dalam negeri. Bahan baku, kemasan, dan bahan pendukung
tersebut dialirkan ke PT. Foremost Indonesia dan PT. Frisian Vlag Indonesia
untuk diolah melalui proses produksi menjadi produk jadi.
-
Produk jadi susu kemudian dialirkan dari PT.
Foremost Indonesia dan PT. Frisian Vlag Indonesia ke gudang PT. Tesori Mulia Pusat. Setelah
dari PT. Tesori Mulia Pusat, produk dikirimkan ke PT. Tesori Mulia Cabang dan
Area sesuai dengan konfirmasi pesanan bulanan (CMO) yang diminta oleh pihak
distributor.
-
Produk jadi susu yang sudah berada di
tangan PT. Tesori Mulia Cabang dan Area dikirim kepada distributor dengan
sistem pengiriman dilakukan secara mingguan berdasarkan pesanan distributor
-
Setelah produk jadi berada di tangan
distributor, produk jadi susu tersebut kemudian dikirimkan kepada para peritel
untuk dijual atau didistribusikan kepada konsumen sebagai pengguna akhir.
Bahan
baku, kemasan, dan pendukung yang dialirkan dari supplier ke pabrik akan
merubah status kepemilikan bahan baku berpindah ke tangan pabrik karena telah
terjadi pembelian. Namun, produk jadi susu dari pabrik PT. Foremost Indonesia
dan PT. Frisian Vlag Indonesia yang dipindah atau dikirimkan ke gudang PT.
Tesori Mulia tidak mengubah status kepemilikan dan tetap menjadi hak milik PT.
Frisian Flag Indonesia. Status kepemilikan produk jadi akan berubah ketika
produk jadi dikirimkan dari PT. Tesori Mulia ke gudang distributor, maka produk
tersebut menjadi hak milik distributor, begitu pula ke retailer dan
konsumen.
Pemesanan bahan baku dan produksi disesuaikan dengan CMO yang diperkirakan berdasarkan penjualan bulan sebelumnya. Hal tersebut cukup efektif karena berdasarkan data terkini, namun karena jumlah pesanan produk jadi masih didasarkan pada perkiraan (push system) maka masih terdapat kemungkinan terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan karena permintaan dapat berubah diluar perkiraan. Sehingga perusahaan perlu mengantisipasi resiko tersebut.
Analisis
Aliran Uang
Aliran
uang atau pembayaran berawal dari konsumen (hulu) yang membayarkan sejumlah
uang atas pembelian produk yang kemudian dilakukan pembayaran atas produk oleh retailer
kepada distributor dan distributor kepada PT. Tesori Mulia, hingga pembayaran
atas pembelian bahan baku dari PT. Frisian Flag kepada supplier (hilir).
Aliran tersebut adalah sebagai berikut:
-
Konsumen yang membeli produk jadi susu
dari retailer, sub-wholesaler, atau supermarket akan melakukan
pembayaran secara langsung (tunai) atas produk jadi susu yang telah dibeli
kepada penjual (retailer atau supermarket)
-
Kemudian, retailer atau sub-wholesaler
melakukan pembayaran atas produk susu yang dibeli dari distributor atau wholesaler,
pembayaran dari retailer ke distributor ini memiliki tenggang waktu yang
disepakati karena pembelihan dalam jumlah yang besar dan tenggang waktu
diberikan supaya retailer memiliki cukup dana untuk membayar sehingga
tidak terjadi defisit.
-
Begitu halnya dengan pembayaran yang
dilakukan distributor kepada PT. Tesori Mulia (Cabang) juga memiliki tenggang
waktu pembayaran (payment delay) dalam melakukan pembayaran atas produk
jadi susu yang dibeli.
-
Dalam hal ini, PT. Tesori Mulia (Area)
hanya bertugas mengawasi dan menjalankan tugas penagihan bila terjadi
keterlambatan pembayaran oleh distributor. Namun untuk pembayaran, tetap
dilakukan langsung dari distributor ke PT. Tesori Mulia (Cabang)
-
Setelah uang dialirkan ke PT. Tesori Mulia
(Cabang) maka PT. Tesori Mulia Cabang mengalirkan uang pembayaran tersebut
kepada PT. Tesori Mulia (pusat) sebagai hasil pembayaran produk jadi dari semua
cabang.
-
PT. Tesori Mulia Pusat mengalirkan uang
tersebut kepada PT. Frisian Flag Indonesia yaitu kepada pabrik PT. Foremost
Indonesia dan PT. Frisian Vlag Indonesia sesuai produk yang terjual
-
Setelah itu PT. Frisian Flag Indonesia
melakukan pembayaran atas pembelian bahan baku, bahan pendukung, dan kemasan
kepada masing-masing supplier
Aliran
uang pada manajemen rantai pasok PT. Frisian Flag Indonesia ini efisien dan
efektif karena proses pembayaran dilakukan secara terarah dan terintegrasi.
Pada pembayaran yang dilakukan oleh retailer dan distributor diberikan tenggang
waktu sehingga tidak memberatkan dalam pembayaran atas produk. Namun adanya
tenggang waktu tersebut perlu diawasi dengan ketat untuk menghindari
keterlambatan.
D. KESIMPULAN
Jaringan manajemen rantai pasok PT.
Frisian Flag Indonesia termasuk saluran panjang karena terdiri dari
supplier-manufaktur/pabrik-distributor-retail-konsumen. Adanya system jaringan
yang terintegrasi menjadikan manajemen rantai pasok ini berjalan efisien dan
dapat menghasilkan produk yang berkualitas mulai dari aliran informasi,
material, dan uang. Pada setiap aliran, PT. Frisian Flag Indonesia berpendoman
pada konfirmasi pesanan bulanan (CMO) sehingga terjadi keselarasan pada setiap
pihak terlibat.
Sumber
Data
Liputra, David Try, Anna, Ika Deefi, Kartika, Winanda. Juni, 2015.
Pemetaan Entitas dan Aliran pada Jaringan Sistem Rantai Pasok Produk Susu
(Studi Kasus di PT. Frisian Flag Indonesia, Jakarta). Jurnal Integra Vol. 5
No.1, Juni 2015: 1-15. Bandung
Referensi
Hannum, Latifah. 2016. Supply Chain
Management. Depok: Universitas Gunadharma
PT. Frisian Flag Indonesia. 2020. Tentang
Kami. Jakarta Timur: PT. Frisian Flag Indonesia. <www.frisianflag.com>
Tanuwijaya, William. 2014. Penerapan
Supply Chain Management pada PT. Frisian Flag Indonesia. Jakarta:
Universitas Bina Nusantara
Komentar
Posting Komentar